Berikan informasi lebih lengkap tentang proses psikologi yang berpengaruh pada proses belajar, seperti “Motivasi”, “Perasaan”, “Ingatan”, “ Fantasi”, “Perhatian”, “Pengamatan”, “Tanggapan”
1. Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut seseorang unttttuk memenuhi suatu kebutuhan.Dan sesuatu yang dijadikan motivasi itu merupakan satu keputusan yang telah ditetapkan individu sebagai suatu kebutuhan atau tujuan yang nyata ingin dicapai.
2. Perasaan sebagai fungsi jiwa adalah mempunyai arti memulai terhadap situasi dimana dengan kita berpadu secara pribadi.Situasi mennyenangkan kita nilai positif, sedangkan situasi yang tidak menyenangkan kita nila negatif. Perasaan yang lebih dalam dapat kita golongkan seperti nilai- nilai berikut:Perasaan sosial. Intelektual, ethis, religius, aestetis.
3. Ingatn adalah tertinggalnya bekas- bekas meskipun tidak selalu ada secara se4ndiri.Namun dapat ditimbbbulkan kembali dalam kesadaran.Dalam ingatan terdapat fungsi antara lain : mencamkan. Menyimpan mereproduksi.
4. Fantasi adalah suatu daya jiwa untuk menciptakan tanggapan-tanggapan baru dengan bantuan tanggapan yang sudah ada pada diri kita.Jadi cirri khas dari gejala jiwa ini adalah unsure menciptakan sesuatu yang baru dalam jiwa.
5. Perhatian ,apabila kita mencurahkan perhatian pada satu benda maka kita menyadari benda itu sepenuhnya.Maka konsentrasi perhatian dibagi tiga yaitu: Lapangan pusat perhatian penuh , lapangan peralihan dengan kesadaran yang samar- samar (difuss), lapangan parifeer(batas) dengan ketidak sadaran penuh.
6. Pengamatan adalah aktivitas jiwa yang memungkinkan manusia mengenali rangsangan – rangsangan yang sampai kepadanya melalui alat indranya, dengan kemampuan inilah kemungkinan manusia mengenali lingkungan hiudupnya
7. Tanggapan adalah bayangan atau kesan kenangan dari apa yang pernah kita amati atau kenali.selama tanggapan berada dalam bawah sadar kita sebut Tanggapan latent. Sedangkan tanggapan yang berada dalam kesadaran kita sebut Tanggapan aktuil .
Jumat, 18 April 2008
Diskusi psikologi
Mengapa Psikologi Pendidikan menjadi sangat penting untuk dipahami dan diterapkan oleh Guru, saat memfasilitasi proses pembelajarannya ?.
Jawab :
Menurut saya Psikologi Pendidikan sangat penting untuk dipahami karena seorang Guru harus mampu mengetahui, memahami keadaan psikologi peserta didiknya agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Jika tidak maka proses pembelajaran tersebut tidak dapat diterima dan dipahami oleh peserta didiknya dengan mudah. Seorang pendidik harus menguasai ilmu Psikologi Pendidikan untuk mengembangkan kesadaran diri akan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didiknya.
Seorang pendidik harus memiliki beberapa kompetensi menjadi Guru yang profesional seperti :
Kompetensi Pedagogik.
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial.
Kompetensi Propesional
Seorang pendidik yang profesional biasanya sangat disukai oleh peserta didiknya
karena ia mampu memahami karakteristik masing-masing individu dari peserta didiknya. Jika seorang pendidik bersikap acuh dan tidak bersosialisasi dengan baik maka proses pembelajaran tersebut tidak akan berjalan dengan lancar.
Jawab :
Menurut saya Psikologi Pendidikan sangat penting untuk dipahami karena seorang Guru harus mampu mengetahui, memahami keadaan psikologi peserta didiknya agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Jika tidak maka proses pembelajaran tersebut tidak dapat diterima dan dipahami oleh peserta didiknya dengan mudah. Seorang pendidik harus menguasai ilmu Psikologi Pendidikan untuk mengembangkan kesadaran diri akan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didiknya.
Seorang pendidik harus memiliki beberapa kompetensi menjadi Guru yang profesional seperti :
Kompetensi Pedagogik.
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial.
Kompetensi Propesional
Seorang pendidik yang profesional biasanya sangat disukai oleh peserta didiknya
karena ia mampu memahami karakteristik masing-masing individu dari peserta didiknya. Jika seorang pendidik bersikap acuh dan tidak bersosialisasi dengan baik maka proses pembelajaran tersebut tidak akan berjalan dengan lancar.
Diskusi psikologi
Mengapa Psikologi Pendidikan menjadi sangat penting untuk dipahami dan diterapkan oleh Guru, saat memfasilitasi proses pembelajarannya ?.
Jawab :
Menurut saya Psikologi Pendidikan sangat penting untuk dipahami karena seorang Guru harus mampu mengetahui, memahami keadaan psikologi peserta didiknya agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Jika tidak maka proses pembelajaran tersebut tidak dapat diterima dan dipahami oleh peserta didiknya dengan mudah. Seorang pendidik harus menguasai ilmu Psikologi Pendidikan untuk mengembangkan kesadaran diri akan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didiknya.
Seorang pendidik harus memiliki beberapa kompetensi menjadi Guru yang profesional seperti :
Kompetensi Pedagogik.
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial.
Kompetensi Propesional
Seorang pendidik yang profesional biasanya sangat disukai oleh peserta didiknya
karena ia mampu memahami karakteristik masing-masing individu dari peserta didiknya. Jika seorang pendidik bersikap acuh dan tidak bersosialisasi dengan baik maka proses pembelajaran tersebut tidak akan berjalan dengan lancar.
Jawab :
Menurut saya Psikologi Pendidikan sangat penting untuk dipahami karena seorang Guru harus mampu mengetahui, memahami keadaan psikologi peserta didiknya agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Jika tidak maka proses pembelajaran tersebut tidak dapat diterima dan dipahami oleh peserta didiknya dengan mudah. Seorang pendidik harus menguasai ilmu Psikologi Pendidikan untuk mengembangkan kesadaran diri akan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didiknya.
Seorang pendidik harus memiliki beberapa kompetensi menjadi Guru yang profesional seperti :
Kompetensi Pedagogik.
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial.
Kompetensi Propesional
Seorang pendidik yang profesional biasanya sangat disukai oleh peserta didiknya
karena ia mampu memahami karakteristik masing-masing individu dari peserta didiknya. Jika seorang pendidik bersikap acuh dan tidak bersosialisasi dengan baik maka proses pembelajaran tersebut tidak akan berjalan dengan lancar.
Materi diskusi psikologi
Materi Diskusi Psikologi Pendidikan.
Mengapa Remaja Melakukan Perbuatan Kontroversial?
jawab
Perilaku menyimpang atau kontroversial dikalangan remaja disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
Perilaku menyimpang karena sosialisasi, misalnya seorang siswa yang bergaul dengan orang-orang yang berprilaku menyimpang seperti berandalan, pemabuk, pecandu narkoba maka lambat laun ia akan mempelajari nilai atau norma itu kemudian terserap dalam kepribadiannya.
Perilaku menyimpang karena anomie yaitu suatu keadaan masyarakat tanpa norma, arah, sehingga tidak tercipta keselarasan yang diharapkan dengan kenyataan sosial yang ada. Misalnya perilaku yang sudah menjadi budaya Bangsa Indonesia yaitu KKN.
Perilaku menyimpang karena diferensiasi yaitu mempelajari dahulu bagaimana cara menjadi penyimpang (penjahat). Misalnya seorang perampok agar lebih cepat kaya ia berusaha mempelajari cara-cara merampok dari teman-temannya yang terlebih dahulu menjadi perampok.
Perilaku menyimpang karena julukan (labeling) yaitu pemberian cap atas suatu perbuatan yang menyimpang. Misalnya seorang siswa yang tertangkap basah saat mencontek, kemudian semua siswa memberi cap pada dirinya sebagai pencontek “si pencontek”, maka ia akan terus-menerus melakukan perbuatan tersebut.
Perilaku menyimpang karena kurangnya pengendalian diri (kontrol diri) misalnya seseorang yang lebih mementingkan ego dari pada hati nuraninya.
Semua itu terjadi karena adanya konflik sosial di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, sehingga mereka melakukan penyimpangan tersebut. Beberapa alasan mereka dalam melakukan penyimpangan biasanya yaitu ingin mencari hiburan, mencoba gaya baru ala Barat, hura-hura, mencari ketenangan sementara. Biasanya remaja yang melakukan penyimpangan tersebut berasal dari keluarga yang kurang kasih sayang dan perhatian, broken home, jauh dari orang tua.
Beberapa cara untuk mengatasai perilaku menyimpang adalah :
1. Pengendalian sosial secara persuasif yaitu berupa ajakan, bujukan, serta nasihat.
2. Pengendalian secara koersif yaitu berupa paksaan atau kekerasan.
3. Pengendalian secara agama yaitu memberitahu apa akibat dari perbuatan menyimpang itu sendiri dan merupakan dosa besar.
4. Pengendalian secara hukum yaitu dipenjara atau dimasukkan ke dalam lembaga pendidikan (LP).
5. Pengendalian secara informal seperti gosip, pengucilan, celaan, ejekan.
Mengapa Psikologi Pendidikan menjadi sangat penting untuk dipahami dan diterapkan oleh Guru, saat memfasilitasi proses pembelajarannya ?.
Jawab :
Menurut saya Psikologi Pendidikan sangat penting untuk dipahami karena seorang Guru harus mampu mengetahui, memahami keadaan psikologi peserta didiknya agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Jika tidak maka proses pembelajaran tersebut tidak dapat diterima dan dipahami oleh peserta didiknya dengan mudah. Seorang pendidik harus menguasai ilmu Psikologi Pendidikan untuk mengembangkan kesadaran diri akan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didiknya.
Seorang pendidik harus memiliki beberapa kompetensi menjadi Guru yang profesional seperti :
Kompetensi Pedagogik.
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial.
Kompetensi Propesional
Seorang pendidik yang profesional biasanya sangat disukai oleh peserta didiknya
karena ia mampu memahami karakteristik masing-masing individu dari peserta didiknya. Jika seorang pendidik bersikap acuh dan tidak bersosialisasi dengan baik maka proses pembelajaran tersebut tidak akan berjalan dengan lancar.
Mengapa Remaja Melakukan Perbuatan Kontroversial?
jawab
Perilaku menyimpang atau kontroversial dikalangan remaja disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
Perilaku menyimpang karena sosialisasi, misalnya seorang siswa yang bergaul dengan orang-orang yang berprilaku menyimpang seperti berandalan, pemabuk, pecandu narkoba maka lambat laun ia akan mempelajari nilai atau norma itu kemudian terserap dalam kepribadiannya.
Perilaku menyimpang karena anomie yaitu suatu keadaan masyarakat tanpa norma, arah, sehingga tidak tercipta keselarasan yang diharapkan dengan kenyataan sosial yang ada. Misalnya perilaku yang sudah menjadi budaya Bangsa Indonesia yaitu KKN.
Perilaku menyimpang karena diferensiasi yaitu mempelajari dahulu bagaimana cara menjadi penyimpang (penjahat). Misalnya seorang perampok agar lebih cepat kaya ia berusaha mempelajari cara-cara merampok dari teman-temannya yang terlebih dahulu menjadi perampok.
Perilaku menyimpang karena julukan (labeling) yaitu pemberian cap atas suatu perbuatan yang menyimpang. Misalnya seorang siswa yang tertangkap basah saat mencontek, kemudian semua siswa memberi cap pada dirinya sebagai pencontek “si pencontek”, maka ia akan terus-menerus melakukan perbuatan tersebut.
Perilaku menyimpang karena kurangnya pengendalian diri (kontrol diri) misalnya seseorang yang lebih mementingkan ego dari pada hati nuraninya.
Semua itu terjadi karena adanya konflik sosial di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, sehingga mereka melakukan penyimpangan tersebut. Beberapa alasan mereka dalam melakukan penyimpangan biasanya yaitu ingin mencari hiburan, mencoba gaya baru ala Barat, hura-hura, mencari ketenangan sementara. Biasanya remaja yang melakukan penyimpangan tersebut berasal dari keluarga yang kurang kasih sayang dan perhatian, broken home, jauh dari orang tua.
Beberapa cara untuk mengatasai perilaku menyimpang adalah :
1. Pengendalian sosial secara persuasif yaitu berupa ajakan, bujukan, serta nasihat.
2. Pengendalian secara koersif yaitu berupa paksaan atau kekerasan.
3. Pengendalian secara agama yaitu memberitahu apa akibat dari perbuatan menyimpang itu sendiri dan merupakan dosa besar.
4. Pengendalian secara hukum yaitu dipenjara atau dimasukkan ke dalam lembaga pendidikan (LP).
5. Pengendalian secara informal seperti gosip, pengucilan, celaan, ejekan.
Mengapa Psikologi Pendidikan menjadi sangat penting untuk dipahami dan diterapkan oleh Guru, saat memfasilitasi proses pembelajarannya ?.
Jawab :
Menurut saya Psikologi Pendidikan sangat penting untuk dipahami karena seorang Guru harus mampu mengetahui, memahami keadaan psikologi peserta didiknya agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Jika tidak maka proses pembelajaran tersebut tidak dapat diterima dan dipahami oleh peserta didiknya dengan mudah. Seorang pendidik harus menguasai ilmu Psikologi Pendidikan untuk mengembangkan kesadaran diri akan potensi kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didiknya.
Seorang pendidik harus memiliki beberapa kompetensi menjadi Guru yang profesional seperti :
Kompetensi Pedagogik.
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi Sosial.
Kompetensi Propesional
Seorang pendidik yang profesional biasanya sangat disukai oleh peserta didiknya
karena ia mampu memahami karakteristik masing-masing individu dari peserta didiknya. Jika seorang pendidik bersikap acuh dan tidak bersosialisasi dengan baik maka proses pembelajaran tersebut tidak akan berjalan dengan lancar.
Langganan:
Postingan (Atom)